Selasa, 16 September 2014

Penghuni Rumah Yang Sangat Bermanfaat

Diposting oleh Unknown

Apa yang terbayang dalam benak kalian bila melihat ini?

Kemungkinan besar pasti membayangkan rumah burung, atau lebih parah lagi rumah kucing. Sayangnya, ini bukan rumah burung atau kucing. Namun, ini merupakan rumah bagi buku-buku tak bertuan. Bisa disebut seperti itu, karena memang buku-buku ini tak lagi memiliki pemilik dan menjadi milik umum/bersama.

Rumah Buku hadis di Semarang sekitar tahun 2013. Rumah ini merupakan sumbangan dari salah satu anggota dari Goodreads Jakarta sebagai perpustakaan kecil yang dibebaskan. Maksudnya bebas di sini adalah bahwa rumah buku ini menjadi hak milik umum dan bisa diakses oleh siapa pun. Dengan adanya rumah buku ini, diharapkan masyarakat umum pun bisa ketularan dalam membaca, sehingga minat baca masyarakat meningkat.

Aturan dalam rumah buku ini luwes. Buku yang ada di dalam rumah baca boleh diambil untuk dibaca, tetapi tidak boleh diambil. Kita bisa menukar buku ke dalam rumah buku juga. Sayangnya, tidak semua orang mematuhi hal tersebut. Ada saja yang melanggarnya yaitu dengan mencuri buku-buku tersebut. Bahkan, yang lebih tragis lagi, kaca maupun tiang dari rumah buku ini dicuri. Sayang sekali.

Sekarang, Rumah Buku ditarik dan disimpan untuk sementara waktu. Benda yang pernah menjadi penghias di taman Srigunting di kota lama ini dalam masa perbaikan untuk kelak bisa digunakan kembali oleh masyarakat umum.

Read More

Pameran Arsip dan Perpustakaan se-Jawa Tengah

Diposting oleh Unknown

Tanggal 16-18 September ini, bertempat di gedung wanita Semarang diselenggarakan sebuah pameran mengenai arsip dan perpustakaan se-Jawa Tengah. Dalam pameran ini ada cukup banyak perpustakaan serta arsip daerah yang ikut serta, seperti stand provinsi Jawa Tengah, Magelang, kudus, serta Semarang, dan lain sebagainya.

Tiap-tiap dari kantor arsip dan perpustakaan tersebut memiliki ciri khas sendiri-sendiri, seperti kantor arsip dan perpustakaan dari Kudus yang memajang sebuah Al Qur’an yang cukup besar. Kemudian ada kantor arsip dan perpustakaan provinsi Jawa Tengah yang memajang foto-foto dan buku-buku lama mengenai Semarang maupun Jawa Tengah secara keseluruhan.

Selain itu, ada pula beberapa toko buku yang ikut dalam pameran ini seperti toko buku Raja Murah, Divapress, Gramedia. Kemudian ada stan komunitas dari sebuah komunitas baca bernama Goodreads Indonesia Semarang, yang memamerkan beberapa koleksi buku-bukunya serta menjual buku-buku second yang murah.


Buku-buku yang ada di bawah merupakan buku-buku koleksi dari anggota Goodreads Indonesia Semarang.



Read More

Senin, 15 September 2014

Kampung Rawa : Makan sambil Mengapung di Ambarawa

Diposting oleh Unknown

Usai pergi dari Cimory, tanpa mencicipi makanan di sana, saya pun langsung tancap gas menuju ke Kampung Rawa. Dalm hati, saya berharap bisa mendapat makanan enak, murah, dan merupakan porsi keluarga. Biasalah, kantung mahasiswa di semester akhir itu biasanya cekak, alias banyak keringnya. Apalagi adik sepupu sudah merekomendasikan tempat ini. Maka..., saya pun makin bersemangat menuju ke sana.

Sebetulnya, antara Cimory – Kampung Rawa ini tidak terlalu jauh. Jaraknya mungkin sekitar 30 menit perjalanan atau 20 menitan, bila tidak macet. Letak Cimory memang berdekata dengan pertigaan yang menuju Salatiga serta Yogyakarta. Dengan hati riang, karena sehabis melihat pemandangan indah di Cimory, saya pun bergegas pergi ke sana. Bayang-bayang makanan yang enak, terutama udang bakar, membuat saya makin tidak sabar. Perlu diketahui, saya sampai rela tidak sarapan hanya karena mau wisata kuliner di kampung Rawa. :))

Tak berapa lama, kami pun sampai di sana. Angin besar yang bertiup langsung menyambut kedatangan kami. Cuaca tak berbeda jauh dari Cimory, terasa sejuk tetapi juga panas. Di sekitar kami, saya bisa melihat rawa pening yang begitu luas. Iya, tempat ini memang berada di sekitar danau rawa pening yang menjadi tempat menggantungkan hidup bagi penduduk sekitarnya. Saya dan yang lainnya pun memutuskan untuk masuk ke restoran terapung. Kami berdua naik semacam apa ya... kapal-kapalan kecil untuk menyebrang sampai di restoran. Sensai pertama ketika menginjakkan kaki di restoran itu adalah... pusing.

Bagaimana tidak? Hampir setiap kali kami berjalan, jalannya bergoyang ke kiri dan ke kanan, siapa pun rasanya pasti mual kalau goyang ke sana-ke sini terus-menerus. Kemudian, kami pun memilih tempat di sebuah bilik kecil yang ada di luar restoran. Dari sini, kami bisa melihat keindahan rawa pening. (Bagi yang masuk angin, hati-hati kalau memilih makan di luar area, seoalnya anginnya kencang, tahu-tahu malah masuk angin dan pilek seperti saya karena ndak tahan anginnya).

Kami memesan makanan paketan. Jujur, sewaktu buka menu dan melihat daftar harga, saya kaget karena harganya lebih mahal dari Cimory. (Tahu gitu saya nyicip makan di Cimory aja. Samapi sekarang nyesel, nggak icap-icip di sana :( ). Yang lebih mengesalkan lagi, dengan pelayanannya yang kurang mengenakkan. Masakannya pun kurang sedap. Padahal..., beberapa kawan bilang makanan di sini enak. Tapi saya malah tidak merasakan itu. Saat meninggalkan tempat tersebut, saya cukup kecewa, meski... yah... mau bagaimana lagi.

Semoga pelayanan dan makanan di sana bertambah enak. Ada yang mau mencoba? :D


Read More

Cimory Bawen, Tempat Rekomendasi Wisata Keluarga

Diposting oleh Unknown

2013 lalu, ada salah satu restoran dari Bogor yang lumayan terkenal, bernama Cimory akan hadir di Semarang, ehm... sebenarnya tidak tepat jika berada di Semarang, melainkan berada di Bawen, yang masih termasuk kabupaten Semarang. Yah, seperti orang-orang kebanyakan, yang selalu tertarik dengan hal-hal baru, saya pun merencanakan hendak pergi ke tempat tersebut bersama saudara sepupu saya. Apalagi kalau bukan untuk memuaskan rasa penasaran saya.

Pada suatu minggu, akhirnya saya pun berangkat menuju ke Cimory Bawen bersama adik sepupu serta kedua teman saya. Saya sengaja memilih waktu pagi agar tidak terjebak macet maupun keramaian di tempat yang saya tuju. Iya..., saya tidak suka ramai dan macet, terutama di daerah Bawen sana mobil-mobil yang lewat pun bukan hanya mobil pribadi, melainkan juga bus, tronton, truk batu dan pasir. Bisa dibayangkan, kan, bagaimana rasanya kalau terjebak macet dengan motor-motor seperti itu?

Akhirnya, sekitar pukul 10 kami tiba di sana. Suasana cukup sejuk dan dingin. Daerah ungaran, mbawen memang daerah pegunungan. Suasananya nyaman dan enak. Yang perlu dicatat hanya satu hal, tempat ini pun juga terasa panas. Sejuk tapi panas. Di Cimory, saya menemukan ada dua buah bangunan di bagian depan, setelah tempat parkir mobil. Yang pertama supermarket berisi tempat jualan olahan dari sapi, sedangkan di sisi kanan, kalau tidak salah merupakan restorannya. Kami tidak memilih ke restoran tersebut karena berniat untuk makan di Kampung Rawa yang ada di daerah Ambarawa, tepatnya di jalur lingkar luarnya.


Cimory lumayan enak. Ada taman, tempat bermain untuk anak kecil, ada sebuah peternakan kecil-kecil berisi sapi totol item-putih, kemudian kandangan kelinci yang gemuk ginuk-ginuk, dan beberapa binatang lainnya. Tempat ini disarankan untuk menjadi tempat wisata keluarga, terutama anak-anak. Mereka pasti senang bertemu dengan hewa-hewan di sini. Kalau saya, mah..., hehehe....
Read More

Jumat, 12 September 2014

Gereja Blenduk Semarang

Diposting oleh Unknown
Gereja Blenduk, salah satu bangunan yang menjadi ikon di kota Lama semarang. Usia Gereja ini cukup tua. Pertama kali dibangun, bentuknya pun tidak seperti sekarang ini. Bentuknya seperti rumah panggung dengan atap sesuai dengan arsitektur Jawa Kemudian, bangunan itu pun dirombak dan dijadikan seperti yang sekarang. Gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan W.Westmas, dengan dua menara dan atap kubah. Keterangan mengenai Wilde dan Wetmas tertulis pada kolom di belakang mimbar.

Bangunan Gereja yang sekarang merupakan bangunan setangkup dengan facade tunggal yang secara vertikal terbagi atas tiga bagian. Bangunan ini menghadap ke Selatan. Lantai bangunan hampir sama tinggi dengan jalan di depannya. Pondasi yang digunakan terbuat dari batu dan sistem strukturnya dari bata. Dinding terbuat dari bata setebal satu batu. Atap bangunan berbentuk kubah dengan penutupnya lapisan logam yang dibentuk oleh usuk kayu jati. Di bawah pengakiran kubah terdapat lubang cahaya yang menyinari ruang dalam yang luas. Di depan Gereja Blenduk terdapat taman Srigunting dan di sisi yang lain merupakan jalan pada yang sering dilewati banyak mobil. 


Jika merasa lelah atau sedang berjalan-jalan di sekitar kota Lama, sempatkan untuk mampir ke taman Srigunting dan menikmati keindahan Gereja Blenduk serta angin silir dari taman. Di sana tempat yang menyenangkan untuk berkumpul, meski agak berisik karena salah satu sisi jalan merupakan lalu lintas utama dari arah utara.

(Foto dari berbagai sumber)
Read More

BonBin Mangkang

Diposting oleh Unknown


Namanya adalah Taman Margasatwa Semarang, tapi orang-orang kadang menyebutnya sebagai Kebun Binatang Mangkang, karena letaknya yang ada di pinggir barat ibu kota Semarang, yaitu daerah Mangkang. Taman Margasatwa Semarang dulunya tidak bernama taman Margasatwa Semarang, melainkan lanjutan dari Taman Hiburan Rakyat. Dulunya, pun tidak bertempat di Mangkang, melainkan di TBRS atau Taman Budaya Raden Saleh.

Sejak 28 Februari 2007, barulah kebun binatang itu resmi dipindahkan ke daerah Mangkang yang jauh lebih luas dan lapang. Selain sebagai tempat rekreasi, kebun binatang Mangkang ini pun dijadikan sebagai tempat edukasi bagi masyarakat untuk memperkenalkan berbagai macam jenis satwa-satwa. Ada rusa, kancil, gajah, dan berbagai macam jenis burung yang disertai penjelas serta nama latin dari setiap binatang tersebut.


Di sana juga disediakan beberapa macam jenis permainan. Kita bisa naik ke atas punggung gajah sambil berjalan-jalan, kemudian menyusuri danau buatan sambil ditemani burung pelikan, atau bermain di waterboom. Kebun Binatang Mangkang buka setiap hari, tapi jika di hari libur maka bersiap-siaplah dengan keramaian yang ada di sana.


Read More

Kamis, 11 September 2014

Banjir Kanal Barat Semarang

Diposting oleh Unknown


Sebelumnya, Banjir Kanal Barat tidak memiliki rupa seperti ini. Namun, beberapa tahun yang lalu, sungai ini diperbaiki dan dirombak sedemikian rupa hingga berubah menjadi sangat cantik dan indah dipandang, bahkan... sekarang bisa menjadi tempat penyelenggaran sebuah festival yang bernama festival Banjir Kanal Barat.

Banjir Kanal Barat merupakan sungai terpanjang di kota Semarang yang menjadi gabungan sungai garang, kreo, dan kripik yang berasal dari ungaran dan berfungsi sebagai pengendali banjir utama di kota Semarang. Sebelum dibenahi dan ditata, Banjir Kanal Barat terlihat sangat tidakmenarik untuk menjadi tempat wisata. Banyak semak- ilalang yang tinggi dan pinggirannya juga kotor. Namun, sekarang, semak – ilalang telah dibersihkan. Area pinggiran pun ditata sedemikian rupa hingga menjadi arena berkumpul yang nyaman. Keadaan di sekitar terlihat bersih, sehingga membuat siapa pun senang berkunjung ke sana. Apalagi ada beberapa taman di sekitar sungai ini.


Untuk semakin menyemarakkan keadaan di sekitar sungai ini, maka diadakanlah festival Banjir Kanal Barat, semacam festival perahu hias dan lampion yang selalu ramai dengan kedatangan pengunjung. Selain festival perahu hias, ada juga festival kuliner, pagelaran wayang, dan lain sebagainya. Sangat disayangkan kalai melewatkan acara ini. Namun, hati-hati saat berkunjung ke festival Banjir Kanal Barat, jika anda membawa mobil atau motor, maka bersiaplah untuk menghadapi macet yang lumayan panjang dan lama.
Read More