Ras Kucing Persia dan Anggora sangat terkenal di
kalangan masyarakat Indonesia. Setidaknya, ketika saya bilang kalau saya
pelihara kucing, pasti yang pertama kali ditanya adalah ‘kucing anggora atau
persia?’ Saya cuma bisa nyengir, kalau yang saya pelihara adalah 4 kucing
kampung. Yah, bisa dibilang, kucing kampung tidak terlalu diperhatikan orang,
karena mungkin dianggap sebagai pengganggu. Kucing saya saja pernah ditendang
orang, sampai tahu-tahu ketika pulang dia sudah megap-megap kayak orang mau
mati. Untung saja, kucing saya sekarang baik-baik saja.
Di antara kucing-kucing ras lainnya, Anggora dan
Persia sangat terkenal, harganya mahal, dan perawatannya bisa dibilang
membutuhkan ketelatenan. Baik makanannya, kesehatannya, kebersihan tempat
pupnya, harus diperhatikan dengan baik. Karena bila tidak, si kucing bisa sakit
dan dibawa ke dokter. Biaya dokter hewan lumayan mahal euy. Ada perbedaan
antara kucing anggora dan persia, meski mereka sama-sama kucing ras yang
menawan.
Kucing Persia cenderung gemuk dan pendek dengan
bulu-bulu yang tebal. Saking tebal bulunya, sekilas tampaknya kucing ini tidak
berleher. Bentuk wajahnya bulat, memiliki hidung pesek dan lucu. Ekornya
memanjang dan ditumbuhi bulu tebal pula. Kucing Persia ini lebih imut karena
berbulu tebal dan pendek.
Ciri fisik lain yang diiliki kucing Persia adalah mata
yang membulat, lebar dengan warna mata yang kurang tajam. Telinganya lebar pada
bagian bawah dan membulat di bagian atas. Bagian dahi, hidung dan dagu
membentuk garis tegak lurus. Kaki kucing Persia juga pendek, namun kokoh dan
besar dengan cakar membulat dan besar.
Kucing Persia berasal dari daerah Persia, yaitu
perbatasan Turki yang kini dikenal dengan Negara Iran. Sifak kucing ini lembut,
patuh, dan tidak banyak bergerak. Perangainya yang kalem itu sangat cocok untuk
dipelihara di dalam rumah. Hal ini berbeda dengan kucing lokal yang cenderung
arogan dan nakal.
Kucing Anggora berasal dari wilayah Turki yang dulu
bernama Anggora. Sekilas kucing Anggora mirip dengan kucing lokal, namun
memiliki bulu tebal dan ekor panjang seperti musang. Bentuk kepalanya lonjong
atua hampir berbentuk segitiga dengan hidung mancung. Matanya tajam dan
menyorotkan sinar terang. Telinganya panjang dan meruncing di bagian ujung.
Bulu muka kucing Anggora tidak setebal kucing Persia sehingga bila dilihat
mukanya saja kucing ini mirip kucing local.
Secara sifat kucing Anggora sangat berbeda dengan
kucing Persia. Bila kucing Persia terkenal imut, kalem, dan lembut, kucing
Anggora lebih dominan dengan sifat cerdasnya. Ia memiliki rasa ingin tahu yang
besar sehingga sedikit lebih gesit. Sikap sehari-hari kucing Persia dan Anggora
pun berbeda. Kucing Persia berjalan lambat dengan kaki pendek dan manja. Namun,
kucing Anggora lebih luwes saat berjalan seperti peragawati. Kucing Anggora
sangat pintar berpose sehingga terlihat menggemaskan.