Gereja
Blenduk, salah satu bangunan yang menjadi ikon di kota Lama semarang. Usia Gereja
ini cukup tua. Pertama kali dibangun, bentuknya pun tidak seperti sekarang ini.
Bentuknya seperti rumah panggung dengan atap sesuai dengan arsitektur Jawa Kemudian,
bangunan itu pun dirombak dan dijadikan seperti yang sekarang. Gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A. de Wilde dan W.Westmas, dengan dua menara dan atap kubah. Keterangan mengenai Wilde
dan Wetmas tertulis pada kolom di belakang mimbar.
Bangunan
Gereja yang sekarang merupakan bangunan setangkup dengan facade tunggal yang secara
vertikal terbagi atas tiga bagian. Bangunan
ini menghadap ke Selatan. Lantai bangunan hampir sama tinggi dengan jalan di
depannya. Pondasi yang digunakan terbuat dari batu dan sistem strukturnya dari
bata. Dinding terbuat dari bata setebal satu batu. Atap bangunan berbentuk
kubah dengan penutupnya lapisan logam yang dibentuk oleh usuk kayu jati. Di
bawah pengakiran kubah terdapat lubang cahaya yang menyinari ruang dalam yang
luas. Di depan Gereja Blenduk terdapat taman Srigunting dan di
sisi yang lain merupakan jalan pada yang sering dilewati banyak mobil.
Jika merasa
lelah atau sedang berjalan-jalan di sekitar kota Lama, sempatkan untuk mampir ke
taman Srigunting dan menikmati keindahan Gereja Blenduk serta angin silir dari taman.
Di sana tempat yang menyenangkan untuk berkumpul, meski agak berisik karena salah
satu sisi jalan merupakan lalu lintas utama dari arah utara.
(Foto dari berbagai sumber)