Usai pergi dari Cimory, tanpa mencicipi
makanan di sana, saya pun langsung tancap gas menuju ke Kampung Rawa. Dalm hati,
saya berharap bisa mendapat makanan enak, murah, dan merupakan porsi keluarga. Biasalah,
kantung mahasiswa di semester akhir itu biasanya cekak, alias banyak keringnya.
Apalagi adik sepupu sudah merekomendasikan tempat ini. Maka..., saya pun makin bersemangat
menuju ke sana.
Sebetulnya, antara Cimory – Kampung Rawa
ini tidak terlalu jauh. Jaraknya mungkin sekitar 30 menit perjalanan atau 20 menitan,
bila tidak macet. Letak Cimory memang berdekata dengan pertigaan yang menuju Salatiga
serta Yogyakarta. Dengan hati riang, karena sehabis melihat pemandangan indah di
Cimory, saya pun bergegas pergi ke sana. Bayang-bayang makanan yang enak, terutama
udang bakar, membuat saya makin tidak sabar. Perlu diketahui, saya sampai rela tidak
sarapan hanya karena mau wisata kuliner di kampung Rawa. :))
Tak berapa lama, kami pun sampai di sana.
Angin besar yang bertiup langsung menyambut kedatangan kami. Cuaca tak berbeda jauh
dari Cimory, terasa sejuk tetapi juga panas. Di sekitar kami, saya bisa melihat
rawa pening yang begitu luas. Iya, tempat ini memang berada di sekitar danau rawa
pening yang menjadi tempat menggantungkan hidup bagi penduduk sekitarnya. Saya dan
yang lainnya pun memutuskan untuk masuk ke restoran terapung. Kami berdua naik semacam
apa ya... kapal-kapalan kecil untuk menyebrang sampai di restoran. Sensai pertama
ketika menginjakkan kaki di restoran itu adalah... pusing.
Bagaimana tidak? Hampir setiap kali kami
berjalan, jalannya bergoyang ke kiri dan ke kanan, siapa pun rasanya pasti mual
kalau goyang ke sana-ke sini terus-menerus. Kemudian, kami pun memilih tempat di
sebuah bilik kecil yang ada di luar restoran. Dari sini, kami bisa melihat keindahan
rawa pening. (Bagi yang masuk angin, hati-hati kalau memilih makan di luar area,
seoalnya anginnya kencang, tahu-tahu malah masuk angin dan pilek seperti saya karena
ndak tahan anginnya).
Kami memesan makanan paketan. Jujur, sewaktu
buka menu dan melihat daftar harga, saya kaget karena harganya lebih mahal dari
Cimory. (Tahu gitu saya nyicip makan di Cimory aja. Samapi sekarang nyesel, nggak
icap-icip di sana :( ). Yang lebih mengesalkan lagi, dengan pelayanannya yang kurang
mengenakkan. Masakannya pun kurang sedap. Padahal..., beberapa kawan bilang makanan
di sini enak. Tapi saya malah tidak merasakan itu. Saat meninggalkan tempat tersebut,
saya cukup kecewa, meski... yah... mau bagaimana lagi.
Semoga pelayanan dan makanan di sana bertambah enak. Ada
yang mau mencoba? :D
Read More