Gorengan sudah menjadi teman
sehari-hari bagi kebanyakan masyarakat setiap harinya. Dari mendoan, bakwan
sayur, bakwan jagung, tahu isi, siapa tidak suka dengan itu? Tentu saja ada yang tidak suka. Tapi,
sekarang kita akan membahas yang suka-suka saja. Makan gorengan tidak lengkap
rasanya kalau tanpa teh manis panas dan ceplusan cabai hijau yang pedas. Kalau
cabenya kurang nendang, makan gorengan pun terasa hambar, (Halah).
Makan satu-dua pun rasanya kurang cukup.
Gorengan seperti mendoan, di mana tempe dibalut tepung yang diberi bumbu-bumbu serta
taburan onclang, rasanya gurih di mulut. Begitupula bakwan jagung yang terasa sedikit
manis. Bakwan Sayur apalagi, rasanya campuran antara gurih manis sayuran dan berair.
Belum lagi tahu isi, di mana rasanya di luar rengah, tetapi di dalam sedikit lembek
dengan sayur-sayuran.
Hehehe...., di penjual gorengan, harga
masing-masing gorengan ini bervariasi, tergantung besar kecilnya. Ada yang menjual
seharga 500, 700, 1000, bahkan ada yang sampai 3000! Edan! Saya pernah makan gorengan
1 sehaga 3000 gara-gara kepancing sama baunya yang enak. Tapi, sehabis dimakan....
rasanya hambar abis. Sejak saat itu, saya kapok beli gorengan yang dijual di mal.
Rasanya sedikit aneh walau aromanya menggiurkan. Walau begitu, beli gorengan di
abang-abang pinggir jalan pun harus hati-hati. Kita harus selektif menyantap makanan
yang kita makan. Keseringan makan gorengan juga tidak baik. Lebih baik, membatasi
diri makan gorengan dan buat gorengannya sendiri di rumah. Itu lebih sehat :D