Dingin, sepanjang
perjalanan bisa melihat kebun-kebun sayuran, lantas kalau hujan atau hari
menginjak malam, kabut pun muncul. Sekilas, itu merupakan gambaran mengenai
Wonosobo, sebuah Kabupaten yang ada di lerang gunung sindoro, gunung sumbing, gunung prahu,
gunung bismo, pegunungan telomoyo, tampomas dan songgoriti. Jika berpergian menuju cilacap atau Banjarnegara,
biasanya akan melewati kota ini dulu.
Beuh..., cuaca di sana benar-benar dingin menusuk. Bahkan
tanpa AC mobil pun, kita bisa merasakan kesejukan daerah itu. Menyenangkan!
Kebun-kebun sayurannya juga enak untuk dilihat. Iya, dilihat saja, karena saya
kurang tahu di mana membelinya, mungkin di pasar daerah sana, tetapi bisa jadi
sayur-sayur di sana dijual ke tempat lain. Di Wonosobo ini ada tempat-tempat
wisata yang menarik seperti dataran tinggi Dieng, Telaga Menjer, Telaga Warna,
Telaga Pengilon, Kawah Sikidang, dan masih banyak lagi. (Sering bolak-balik
lewat kota ini baru tahu kalau Wonosobo punya banyak tempat wisata yang terkenal.
Duh..., emang dasar nasib yang nggak pernah mampir berhenti di sana.)
Berdirinya Kabupaten
Wonosobo ada kaitannya dengan kisah 3 pengembara yang masuk ke wilayah tersebut
pada awal abad 17. Ketiga pengembara itu adalah Kyai Kolodete, Kyai Karim, dan Kyai Walik. Mereka bertiga
menempati wilayah yang berbeda, di mana Kyai Kolodete membuka permukiman di
Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim di sekitar Kalibeber, dan Kyai Walik memilih
wilayah yang kini menjadi Kota Wonosobo.
Kata
Wonosobo sendiri diyakini bermula dari sebuah dusun yang ada di Selomerto,
sebuah daerah yang didapatkan oleh Ki Singowedono yang merupaka cucu kyai
Karim, di mana Dusun tersebut bernama Wanasaba yang didirikan oleh Kyai
Wanasaba, hingga kini dusun tersebut pun masih ada, dan banyak dikunjungi para
peziarah, yang ingin berdoa di makam Kyai Wanasaba, Kyai Goplem, Kyai Putih,
dan Kyai Wan Haji.
Wonosobo sendiri
memiliki makanan kuliner yang sangat terkenal, apalagi kalau bukan Mie Ongklok?
Semua pasti sudah pernah mendengar Mie Ongklok bukan?
Eh...? Ada yang belum
pernah dengar ternyata. Baik-baik, saya jelaskan deh tentang Mie Ongklok ini. Mie
Ongklok ini sebenarnya adalah bakmi. Iya, bakmi, nama depannya aja udah pake Mie,
pasti bahan dasarnya bakmi, kan. *Ditimpuk pake bantal*
Ongklok di Mie
Ongklok ternyata memiliki arti sendiri. Disebut mie ongklok karena sebelum disajikan, mie ini diramu dengan sayuran kol segar dan potongan daun
kucai. Kol dan daun kucai merupakan sayuran khas Wonosobo. Kucai sendiri adalah
daun yang terkenal sebagai penurun darah tinggi. Selain
itu, ada juga sate sapi, tempe kemul, dan geblek (makanan sejenis singkong). Jelas
saja, makanan berkuah nan panas ini cocok dimakan di daerah Wonosobo yang berhawa
dingin. Kalau lewat ke Wonosobo, jangan lupa coba makanan khas daerah ini, ya.